Gaya Kocak Pimpinan Muhammadiyah Menyentil Peserta Muswil di Yogyakarta

- 19 Februari 2023, 06:39 WIB
Agus Taufiqurrahman
Agus Taufiqurrahman /panitia muswil muhammadiyah

KABAR SLEMAN—Ada yang kocak saat pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-13 Muhammadiyah dan sekaligus Muswil ke-12 Aisyiyah di Kampus Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Sabtu (19/2/2023). Sambutan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial dan Resiliensi Bencana, Agus Taufiqurrahman, tak henti-hentinya mengundang gelak tawa undangan.

Agus Taufiqurrahman yang juga seorang dokter ini, mengawali sambutan dengan mengungkap sejarah berdirinya Muhammadiyah di Yogyakarta, oleh KH Ahmad Dahlan. Dari Yogyakarta, persyarikatan kemudian terus berkembang ke berbagai daerah dan bahkan hingga manca negara. Muhammadiyah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap bangsa dan negara, serta umat.

“Dari Jogja, Muhammadiyah kemudian berkembang pesat di Padang, besar di Makassar, dan umat Muhammadiyah kaya di Jawa Timur. Muhammadiyah di Jawa Tengah tidak mau kalah. Mereka menyebut Muhammadiyah megah di Jawa Tengah. Sekarang pertanyaannya, kita yang di Jogja –tempat lahirnya Muhammadiyah, apa yang sekarang kita banggakan?,” kata Agus disambut tawa riuh peserta muswil.

Masih belum cukup, Agus kemudian melanjutkan, Muhammadiyah sekarang juga terus berkembang hingga ke manca negara. Di sejumlah negara ada perwakilan Muhammadiyah yang disebut dengan PCIM. Ada di Jepang, Taiwan, Malaysia, Jerman, Australia, bahkan Tiongkok.

Baca Juga: Tes IQ: Ayo Bantu Cari 3 Perbedaan Pada Gambar Serupa Tapi Tak Sama Ini, Waktu Hanya 25 Detik

Suatu ketika, PCIM di Sydney, punya rencana untuk membeli aset berupa tanah. Sekian lama kemudian, pengurus Muhammadiyah menanyakan perihal rencana itu.

“Mereka belum jadi membelinya. Saat ditanya mengapa?. Ternyata mereka belum memiliki cukup dana. Bapak-bapak, mereka bilang masih perlu mengumpulkan tambahan dana. Tidak lama lagi semoga cukup. Mereka tidak ingin merepotkan kita yang di pusat (Jogja). Mereka ingin berusaha sendiri dulu secara maksimal. Ini luar biasa. Saudara-saudara kita yang jauh di sana begitu bersemangat. Kita apa rela ketinggalan?. Kita yang ada di kota kelahiran Muhammadiyah, apa tidak semestinya terus memberikan inspirasi?,” lanjut Agus lagi disambut tepuk tangan peserta muswil.

Sebagai kota kelahiran Muhammadiyah, Jogja seharusnya terus memberikan contoh dan inspirasi untuk kemajuan persyarikatan. Tidak terkecuali untuk dunia pendidikan, yang nantinya akan menghasilkan SDM penerus. Muhammadiyah musti terus membangun dan menjadi pusat keunggulan, yang bisa dicontoh oleh daerah lain.

Baca Juga: Buka Link Resmi Kemensos!, Silakan Cek Apakah Anda Termasuk Penerima PKH dan BPNT 2023?

“Sekarang ini, sejumlah perguruan tinggi kita alhamdulillah sudah mengarah ke sana. Masing-masing punya keunggulan. Kita berharap, keunggulan yang sudah terbangun di perguruan tinggi ini, nantinya menular ke SMA, SMP, SD dan bahkan TK dan playgroup. Termasuk amal usaha kita yakni rumah sakit juga harus bisa jadi pusat keunggulan. Supaya tidak saja membawa manfaat bagi umat, tapi juga bisa berkontribusi lebih baik kepada bangsa dan negara,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Diasta Rama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x