Jogja Berhasil Recovery Pasca Pandemi, Ekonomi Tumbuh 5,15 Persen

- 26 Mei 2023, 21:22 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meresmikan Gedung Kantor Hybrid Bank BPD DIY KCP dan KCPS Gamping di Bank BPD Gamping, Sleman
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meresmikan Gedung Kantor Hybrid Bank BPD DIY KCP dan KCPS Gamping di Bank BPD Gamping, Sleman /

Menurutnya, Bank BPD DIY perlu mengamati trend pergeseran segmen pasar sejalan dengan pengembangan pola pikir nasabah yang cenderung semakin banyak. Selain nasabah baru yang mampu mengimbangi digitalisasi, tapi tetap jangan melupakan nasabah loyal konvensional.

"Kepada warga Jogja saya berharap agar bisa mendukung pembangunan ekonomi DIY melalui dukungan pada perbankan. Keberadaan Bank BPD DIY dapat dimanfaatkan melalui data-data layanan yang kiranya perlu," tuturnya.

Sang Gubernur menambahkan, dengan adanya Dana Keistimewaan, perlu dilakukan bantuan penyaluran ke desa-desa melalui dukungan perbankan. Dengan bantuan penyaluran Danais yang difasilitasi oleh perbankan, diharapkan desa bisa tumbuh berkembang.

"Tidak hanya mengelola pertanian dan perikanan saja, namun bisa dikembangkan dengan tourism dan lain sebagainya," tandasnya.

Baca Juga: Satu dari Empat Pelaku Penyerangan Kos-Kosan di Nologaten Berhasil Diamankan, Tiga Lainnya Buron

Bahkan, Sri Sultan mempersilakan pemanfaatan Tanah Kas Desa bagi penduduk lokal, agar tanah tersebut produktif dan tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Dia berharap, BPD DIY bisa berperan membantu mengelola hal itu sehingga kesejahteraan masyarakat desa bisa punya jaminan. "Semoga saja strategi BPD DIY bisa menyasar dan menciptakan perubahan untuk mendekatkan fasilitas bagi desa-desa maupun Kecamatan. Semoga mampu memberikan  kontribusi positif perekonomian,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank BPD DIY, Santoso Rohmad mengutarakan, gedung Bank BPD Gamping ini berdiri di atas tanah seluas 1000 m2 dengan luas bangunan 900 m2 . Terdiri dari dua bangunan dengan anggaran sekitar Rp 4 miliar dengan menggunakan konsep hybrid.

"Dipilihnya konsep hybrid karena dari sisi operasional, sudah diterapkan strategi konvensional dan syariah menjadi satu rangkaian," ucapnya.

Konsep hybrid yang kedua, katanya, adalah dalam rangka mendukung ekonomi hijau yang berkaitan dengan penggunaan sumber energi terbarukan. Pihaknya menggunakan sumber energi solar cell sebagai salah satu supporting untuk operasional di gedung ini.

Halaman:

Editor: Afani Sastro

Sumber: jogjaprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x