Jogja Berhasil Recovery Pasca Pandemi, Ekonomi Tumbuh 5,15 Persen

- 26 Mei 2023, 21:22 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meresmikan Gedung Kantor Hybrid Bank BPD DIY KCP dan KCPS Gamping di Bank BPD Gamping, Sleman
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meresmikan Gedung Kantor Hybrid Bank BPD DIY KCP dan KCPS Gamping di Bank BPD Gamping, Sleman /

 

KABAR SLEMAN - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, Provinsi Yogyakarta berhasil dalam recovery pasca Pandemi Covid-19. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi di Jogja tahun 2022 lalu yang mencapai 5,15 persen.

"Hal ini tentu harus direspon dengan baik oleh dunia perbankan di DIY, khususnya pada bank milik daerah ataupun bank yang tergabung dalam Himbara," ujar Sri Sultan saat acara Peresmian Gedung Kantor Hybrid Bank BPD DIY KCP dan KCPS Gamping, Kamis (25/05) di Bank BPD Gamping, Sleman.

Dia menuturkan, perbankan merupakan pemain terpenting bagi perjalanan menuju layanan keuangan yang baik. Maka, seiring pertumbuhan ekonomi yang tinggi di DIY, Bank BPD dapat merespon dengan baik berbagai dinamika sektor keuangan pada tahun 2022.

Baca Juga: Bukan Jogja, Pilihan Jatuh ke Bantul untuk Gelaran Collabonation Tour IM3

Hal ini dibuktikan dengan tumbuhnya nilai aset dan media, nilai kredit dan perolehan laba yang mencapai 3602,5 miliar rupiah. Hal ini menurut Sri Sultan dibuktikan dengan disandangnya predikat sukses atas peningkatan transaksi dana murah dan sukses pula melakukan transformasi digital oleh BPD DIY.

“Saya turut bahagia pada direksi maupun seluruh karyawan, dan apresiasi atas prestasi ini. Tentu harus lebih termotivasi untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan masyarakat. Bagaimanapun bank BPD ini tetap harus meneruskan misi membangkitkan dan menggerakkan sektor riil terutama UKM yang akan punya dampak besar terhadap regional groups," katanya.

Lembaga ini, Sri Sultan berharap mampu menjaga kepercayaan publik. Diikuti pula dengan pengembangan strategis yang ditunjang profesionalisme di tingkat fungsional dan fokus pada unit bisnis. Berbagai dinamika ekonomi juga perlu dicermati oleh Bank BPD DIY agar tidak mengganggu kinerja di masa-masa mendatang.

Baca Juga: PPDB 2023 Segera Dibuka, Inilah Rekomendasi 4 SMA Terbaik di Kota Salatiga Jawa Tengah

Menurutnya, Bank BPD DIY perlu mengamati trend pergeseran segmen pasar sejalan dengan pengembangan pola pikir nasabah yang cenderung semakin banyak. Selain nasabah baru yang mampu mengimbangi digitalisasi, tapi tetap jangan melupakan nasabah loyal konvensional.

"Kepada warga Jogja saya berharap agar bisa mendukung pembangunan ekonomi DIY melalui dukungan pada perbankan. Keberadaan Bank BPD DIY dapat dimanfaatkan melalui data-data layanan yang kiranya perlu," tuturnya.

Sang Gubernur menambahkan, dengan adanya Dana Keistimewaan, perlu dilakukan bantuan penyaluran ke desa-desa melalui dukungan perbankan. Dengan bantuan penyaluran Danais yang difasilitasi oleh perbankan, diharapkan desa bisa tumbuh berkembang.

"Tidak hanya mengelola pertanian dan perikanan saja, namun bisa dikembangkan dengan tourism dan lain sebagainya," tandasnya.

Baca Juga: Satu dari Empat Pelaku Penyerangan Kos-Kosan di Nologaten Berhasil Diamankan, Tiga Lainnya Buron

Bahkan, Sri Sultan mempersilakan pemanfaatan Tanah Kas Desa bagi penduduk lokal, agar tanah tersebut produktif dan tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Dia berharap, BPD DIY bisa berperan membantu mengelola hal itu sehingga kesejahteraan masyarakat desa bisa punya jaminan. "Semoga saja strategi BPD DIY bisa menyasar dan menciptakan perubahan untuk mendekatkan fasilitas bagi desa-desa maupun Kecamatan. Semoga mampu memberikan  kontribusi positif perekonomian,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank BPD DIY, Santoso Rohmad mengutarakan, gedung Bank BPD Gamping ini berdiri di atas tanah seluas 1000 m2 dengan luas bangunan 900 m2 . Terdiri dari dua bangunan dengan anggaran sekitar Rp 4 miliar dengan menggunakan konsep hybrid.

"Dipilihnya konsep hybrid karena dari sisi operasional, sudah diterapkan strategi konvensional dan syariah menjadi satu rangkaian," ucapnya.

Konsep hybrid yang kedua, katanya, adalah dalam rangka mendukung ekonomi hijau yang berkaitan dengan penggunaan sumber energi terbarukan. Pihaknya menggunakan sumber energi solar cell sebagai salah satu supporting untuk operasional di gedung ini.

"Mudah-mudahan nanti ini bisa kami aplikasikan di daerah-daerah yang terpencil yang berpotensi untuk gangguan dari PLN. Dengan daya 1500 VA ini mampu untuk menambah daya dukung operasional dari gedung,” paparnya.***

Editor: Afani Sastro

Sumber: jogjaprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x