Pejabat di India Rela Kuras 2 Juta Liter Air Bendungan Demi Ambil Ponsel yang Jatuh, Endingnya Apes!

31 Mei 2023, 22:44 WIB
Pejabat di India rela kuras 2 juta liter air bendungan demi ambil ponsel yang jatuh, endingnya apes!. /Twitter.com /@SoftWarNews

KABAR SLEMAN – Seorang pejabat pemerintah India diskors dari jabatannya, gara-gara menguras dua juta liter air dari sebuah bendungan demi mengambil ponselnya yang jatuh.

Pejabat Pengawas Makanan, Rajesh Vishwas (32) menjatuhkan ponselnya di bendungan Kherkatta di negara bagian Chhattisgarh, India Tengah, saat ber-swafoto ketika berlibur pekan lalu.

Kejadian ini bermula saat Vishwas dan teman-temannya sedang piknik di sebuah lokasi di India pada Minggu, 21 Mei 2023. Namun saat mengambil foto selfie, tiba-tiba ponsel Vishwash tak sengaja jatuh ke dalam air bendungan tersebut.

Baca Juga: Suhu di Madinah Tembus 40 Derajat Celsius, Catat 5 Tips Cegah Heartstroke bagi Jamaah Haji

Mulanya Vishwash memerintahkan penduduk desa untuk menyelam ke dalam bendungan. Namun usaha penduduk desa yang telah menyelam selama dua hari ternyata tidak berhasil untuk mengambil ponsel Samsung Galaxy S23 Ultra seharga lebih dari Rp20 juta itu.

Namun karena upaya itu gagal, Vishwas pun rela membayar pompa diesel demi mengosongkan bendungan tersebut. Bendungan itu pun akhirnya dikuras hingga tiga hari lamanya hingga menghabiskan dua juta liter air, yang cukup untuk mengairi 1.500 hektar tanah.

Vishwas mengklaim dia harus menyelamatkan ponsel itu karena berisi data pemerintah yang sensitif. Namun sayang sekali meski berhasil ditemukan, ponsel pejabat itu rusak dan tidak bisa dipakai lagi.

Bak apes dua kali, selain ponsel yang rusak, pejabat itu juga harus menerima sanksi dari pemerintah yaitu hukuman skors karena tindakannya. Aksinya dihentikan seorang pejabat lain dari Departemen Sumber Daya Air yang datang setelah mendapat keluhan.

Baca Juga: Menjelajahi Warisan Budaya Myanmar: Buku Terluas di Dunia di Pagoda Kuthodaw

Priyanka Shukla sebagai seorang pejabat tinggi setempat, mengatakan bahwa Vishwas tidak memiliki wewenang untuk mengalirkan air.  Nantinya ia akan menjalani tindakan disipliner.

Namun Vishwash berdalih sudah mendapat izin lisan dari seorang pejabat Departemen Sumber Daya Air bernama Ram Lal Dhivar untuk menguras air bendungan terdekat.

Vishwash juga membantah karena menurutnya air yang dikuras berasal dari bendungan yang meluap dan tidak dalam kondisi yang dapat digunakan. Namun kenyataannya, air dari bendungan itu masih diandalkan untuk mengairi ladang masyarakat.

Pemerintah akhirnya menskors Vishwash sambil proses penyelidikan terus berlangsung karena Vishwash disebut menyalahgunakan posisinya.

Baca Juga: Viral, Tukang Cuci Piring di China Pulang Pergi Naik Bentley, Ternyata Orang Kaya Lagi Gabut!

Sementara Dhivar harus membayar biaya pemborosan air di musim panas dan akan mendapatkan tindakan disipliner dari departemennya karena memberi izin kepada Vishwash.

India memang dikenal sebagai salah satu negara yang paling kekurangan air di dunia. Dihuni oleh 18 persen penduduk dunia, hanya 4 persen yang mendapatkan sumber daya air bersih.

Terlebih lagi, negara ini kerap mengalami gelombang panas dan kekeringan besar. Seperti bulan Maret kemarin, India memiliki suhu terpanas sejak 122 tahun terakhir.

Ini memang membuat bendungan menjadi sumber air bersih yang sangat penting terutama bagi ladang milik masyarakat. ***

Editor: Boim Rosadi

Tags

Terkini

Terpopuler