Network
KABAR SLEMAN - Perang antara penjajah Israel dan kelompok Hamas Palestina semakin memanas. Penjajah Israel semakin brutal dengan menggunakan Jurus Dewa Mabok, apapun yang terlihat diserangnya, bahkan rumah sakit.
Berdasarkan data per Minggu, 12 November 2023, ada 22 dari 34 rumah sakit di Gaza yang terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan penjajah Israel.
Serangan yang membabi buta tersebut juga menyebabkan setidaknya 11.180 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 7.700 di antaranya merupakan anak-anak dan wanita.
Di tengah kabar berhenti beroperasinya sejumlah rumah sakit di Gaza, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menekankan kepada pihak Israel bahwa rumah sakit di Gaza harus dilindungi. Terlebih rumah sakit terbesar di wilayah itu, yakni Rumah Sakit Al-Shifa.
Baca Juga: Resmi! MUI Keluarkan Fatwa Haram Membeli Produk yang Dukung Israel, Ini Isinya
Joe Biden mengharapkan Israel tak mengambil tindakan yang terlalu menganggu. Ia pun menyinggung soal negosiasi pembebasan tahanan.
“Harapan dan ekspektasi saya, yakni tindakan yang tidak terlalu mengganggu terkait rumah sakit dan kami tetap berhubungan dengan Israel,” katanya, dikutip dari pikiran-rakyat.com yang dilansir Al Jazeera pada Selasa, 14 November 2023.
Joe Biden menyampaikan adanya upaya untuk membuat jeda dalam menangani pembebasan tahanan dan hal itu juga sedang dinegosiasikan, dengan pihak-pihak yang terlibat.
“Jadi saya tetap berharap, tetapi rumah sakit harus dilindungi,” ujarnya.
Respons Joe Biden ini muncul usai petugas medis di wilayah Gaza memperingatkan jumlah korban di antara pasien yang meningkat. Termasuk bayi baru lahir di rumah sakit tersebut, yang telah dikepung oleh pasukan penjajah Israel sejak Sabtu, 11 November 2023 lalu.
