LGBT Berkembang di Wonosobo? Dokter SPPD Ungkapkan Hal Ini

6 Juli 2023, 08:53 WIB
Ilustrasi LBGT. /net/

KABAR SLEMAN - Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menghadapi situasi yang kontroversial, dengan meningkatnya keberadaan dan aktivitas komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).

Baru-baru ini ditemukan jaringan grup komunitas LGBT yang anggotanya terdiri dari remaja dan anak muda usia 17 hingga 24 tahun.

Kabar maraknya LGBT di Kabupaten Wonosobo ini diinformasikan oleh salah satu dokter Spesialis Penyakit Dalam (SPPD) di RSUD KRT Setjonegoro Kabupaten Wonosobo, dr Erlyn Yuanita.

Baca Juga: Saking Bencinya, Ustadz Derry Sulaiman Akui Tak Mau Sebut Kata ‘LGBT’

Sebelumnya dokter Erlyn mengungkapkan, secara tidak sengaja dirinya mengetahui adanya jaringan LGBT dari seseorang. Hanya saja ia menceritakan tidak mau tahu apa nama grupnya itu.

"Kebayang betapa mengerikannya kalau kasus HIV meningkat karena kurang pengawasan terhadap anak,” ungkapnya, Senin, 3 Juli 2023.

Menurut dr Erlyn, LGBT ini marak terjadi di Indonesia, dan di Wonosobo sudah mulai muncul. Sejumlah pasien berusia produktif.

Baca Juga: Duh! Kecelakaan Karambol di Wonosobo, 2 Orang Tewas

dr Erlyn telah merawat sebanyak 1.061 pasien. Di antaranya sudah gugur dan beberapa pasien lainnya kabur dari proses pengobatan.

Tidak mau ada lonjakan kasus LGBT yang telah menimbulkan perdebatan intens di kalangan masyarakat, dokter Erlyn berharap program sosialisasi dan pengawasan terhadap anak agar dilakukan lebih masif. Sebab, menurutnya HIV/AIDS perlu diobati seumur hidup pasien.

"Hubungan seksual normal bersama ODHA (orang dengan HIV/AIDS) saja bahaya, apalagi sesama jenis yang inkubasinya 95 persen lebih cepat dirasakan gejalanya,” ungkapnya.

Baca Juga: Warga Sleman Tewas di Sungai Sayangan Wonosobo, Sepeda Motornya Tergeletak di Jalan

Erlyn mengatakan, jika anak remaja sudah berada dalam situasi tersebut, maka perlu diselamatkan. Sebab jika sudah terkena virusnya maka seorang pasien harus menjalani pengobatan secara konsisten.
Dan jika itu tidak dilakukan ada konsekuensi di mana pasien harus menjalani perawatan lini dua atau pengobatan dengan dosisnya lebih tinggi lagi.

Kabupaten Wonosobo, dengan kekayaan budaya dan tradisi yang kuat, memiliki populasi yang mayoritas beragama Islam. Sebagai daerah yang konservatif, banyak warga merasa terganggu dengan meningkatnya keberadaan LGBT di komunitas mereka. ***

 

 

Editor: Boim Rosadi

Tags

Terkini

Terpopuler