Sejarah Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang 14 Februari, Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini

- 14 Februari 2024, 15:24 WIB
Ilustrasi. Sejarah Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang 14 Februari
Ilustrasi. Sejarah Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang 14 Februari /Pixabay/pixel2013 / 2446 images/

KABAR SLEMAN – Hari Valentine atau sering disebut sebagai hari kasih sayang merupakan perayaan yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari di berbagai negara. Hari ini menjadi momen yang tepat untuk mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang pada pasangan, keluarga, maupun teman.

Sejarah Hari Valentine

Ternyata, nama valentine diambil dari kisah seorang martir Kristen yang bernama Santo Valentinus. Ada beberapa versi tentang siapa Santo Valentinus, namun yang paling terkenal adalah versi yang berkaitan dengan percintaan.

Santo Valentinus adalah seorang pendeta yang hidup pada abad ketiga di Roma. Saat itu, Kaisar Claudius II melarang prajurit muda untuk menikah dan lebih baik menjadi tentara saja.

Baca Juga: Ide Kado Hari Valentine, Paling Pas untuk Pasangan dan Sahabat

Santo Valentinus menentang larangan tersebut secara diam-diam dengan menikahkan beberapa pasangan muda yang ingin bersatu. Hingga akhirnya, aksi dari Santo Valentinus tersebut ketahuan dan ia ditangkap lalu dipenjara.

Di penjara, Santo Valentinus bertemu dengan anak perempuan dari sipir penjara yang buta. Dirinya ingin menyembuhkan kebutaan gadis itu dengan doa dan mukjizat.

Sebelum Santo Valentinus dieksekusi pada 14 Februar, ia menulis surta perpisahan pada gadis itu dan menandatanganinya dengan tulisan “Dari Valentinemu”. Surat inilah yang menjadi awal mula tradisi mengirim ucapan valentine.

Baca Juga: Tempat Wisata Di Jawa Tengah yang Romantis Untuk Valentine

Asal Usul Perayaan Valentine

Perayaan hari Valentine tidak hanya berkaitan dengan Santo Valentinus tetapi juga dengan tradisi kuno Romawi yang disebut juga Lupercalia. Lupercalia sendiri merupakan festival kesubutan yang dirayakan dari 13 hingga 15 Februari.

Pada festival ini, pria akan mengorbankan kambing dan anjing. Kemudian kulit hewan tersebut digunakan untuk mencambuk wanita sebagai simbol kesuburan.

Halaman:

Editor: Boim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah