Mungkinkah Koalisi Demokrat, Golkar, Nasdem, dan PKS Terbentuk Hindari Kotak Kosong ?

11 Juni 2024, 17:57 WIB
Pilkada Kota Sawahlunto 2024 diwarnai prediksi 3 pasang cakada akan maju, namun saat ini masih belum ada satupun partai politik yang berkoalisi untuk mengusung pasangan calon kepala KPU 27-29 Juli 2024 nanti /Pikiran Rakyat/PRMN/Kabar Sleman/Indra Yosef//

KABAR SLEMAN - Rencana koalisi yang dimotori Partai Demokrat akan segera terbentuk, setelah lebaran Idul Adha 1445 H. Rencana ini menjawab teka-teki tiarapnya partai-partai pemilik kursi di parlemen lokal Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, ingin membentuk poros baru pesaing PAN yang mengusung Deri Asta di Pilkada 27 November 2024 nanti.

Koalisi yang akan dibangun merupakan gabungan Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai PKS. Walau masih rencana, secara politik Partai Demokrat sudah melakukan pertemuan dengan Ketua PKS Muksin, dan secara kepartaian dengan Golkar dan , Nasdem. Ada gambaran poros baru akan terbentuk.

Pernyataan itu disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Hasjoni,SY,S.E,M.M kepada Pikiran Rakyat PRMN kabarsleman.com di Sekretariat partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono AHY tersebut, tadi siang, Selasa, 11 Juni 2024.

Hasjoni mengemukakan, pihaknya tengah membangun komunikasi dengan ketiga partai tersebut, bahkan juga dilakukan dengan partai non parlemen lainnya guna merespon terbentuknya koalisi baru dalam mengusung pasangan cakada Sawahlunto periode 2024 - 2029 sebagai kompetitor elektoral di Pilkada yang akan di helat 27 November 2027 mendatang.

Dari hasil pembicaraan, lanjut Hasjoni, dalam waktu dekat, di bulan ini akan terbentuk poros baru koalisi bersama Demokrat, Golkar, Nasdem dan PKS, sehingga bisa mengusung pasangan calon kepala daerah (Cakada) yang akan jadi pilihan masyarakat dan tak akan membiarkan jagoan PAN Deri Asta akan melawan kotak kosong.

"Insyaallah, dibulan ini kami akan melakukan pertemuan lintas partai untuk merumuskan terbentuknya poros baru koalisi Demokrat, Golkar, Nasdem, dan PKS. Saat ini baru bersifat informal, setelah itu akan ditentukan kesepakatan koalisinya untuk di publish ke masyarakat. Berkemungkinan setelah lebaran Idul Adha 1445 H." Ungkap Hasjoni.

Hasjoni mengakui saat ini pihaknya belum melakukan pertemuan antar pimpinan partai dimaksud, atas alasan inilah mereka akan merancang pertemuan formal setelah lebaran haji mendatang untuk menentukan siapa figur yang mereka usung sebagai cakada di Pilkada nanti.

Nasib Cakada non parpol

"Masing-masing partai sudah punya calon sendiri, tetapi siapa yang akan diusung tentu menunggu kesepakatan yang di setujui bersama setelah lebaran haji nanti." Tukuk Hasjoni.

Menurut informasi yang dibocorkan nya, calon berasal dari kader partai Demokrat yaitu Hasjoni dan Gusrial, kemudian dari Partai Golkar mengerucut ke nama Erizal Ridwan, dari Partai Nasdem Taufik Syahrial, sedangkan dari PKS disebutkan Muksin.

Bagaimana dengan nama-nama pendaftar bakal calon kepala daerah (Bacakada) non partai seperti Ir.H.Jasyanto Sahoer,MM dan Prof.Dr. Elfiperius,M.Si ? yang ikut mendaftarkan diri di 4 partai yang akan berkoalisi tersebut ? Dengan sederhananya Hasjoni menjawab "Mereka juga masuk diperhitungkan dan di proses partai." Tuturnya singkat.

Poros baru koalisi 4 partai ini menurut Hasjoni butuh waktu dan tak perlu tergesa-gesa karena prinsipnya harus melalui kajian serta penuh perhitungan mendalam secara bersama-sama. Sebab, yang akan di usung semua partai koalisi tujuannya adalah untuk menang.

Mungkinkah koalisi ini bisa terbentuk ? Jika mereka berkomitmen bisa jadi, namun jika kepentingannya berbeda maka sangat sulit menyatukan prinsip dan komitmen yang akan dibangun. Jika terbentuk, dapat diprediksi akan ada 3 pasangan calon kepala daerah yang akan tampil di Pilkada 2024 seperti, usungan Paslon dari PAN, Paslon dari PPP, dan Paslon dari Koalisi Demokrat, Golkar, Nasdem dan PKS.***

Editor: Indra Yosef

Tags

Terkini

Terpopuler