Generasi Milenial Perlu Mengenal Jamu, ini Alasannya

8 Maret 2023, 12:56 WIB
Rektor UGM, Prof dr Ova Emilia MMed Ed SpOG (k) PhD bersama Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof Dr Apt Satibi MSi dan Founder PT Acaraki Nusantara Persada, Jony Yuwono meluncurkan Kafe Jamu Acaraki di Fakultas Farmasi UGM /UGM.ac.id

 


*UGM Luncurkan Kafe Jamu Acaraki

KABAR SLEMAN - Selama ini jamu identik dengan orang tua. Anak-anak muda milenial dinilai belum banyak yang mengetahui tentang jamu, bahkan mau mengonsumsinya.

Padahal, jamu merupakan kekayaan budaya bangsa yang harus dilestarikan secara turun temurun. Dari sisi kesehatan pun, anak muda masa kini perlu memahaminya sehingga tertarik meminumnya.

Atas dasar itu, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan Kafe Jamu Acaraki Gama, Selasa (7/3). Kafe ini sebagai upaya melestarikan budaya minum jamu dan mengenalkan jamu di kalangan masyarakat, termasuk generasi muda.

Baca Juga: Bangga, Mahasiswa UGM Raih Prestasi Tingkat Internasional

Baca Juga: Ide Bisnis Lebaran 2023: Cara Membuat Coklat Yupi Anti Gagal, Dijamin Laris Manis

Rektor UGM, Prof dr Ova Emilia MMed Ed SpOG (k) PhD mengapresiasi peresmian Kafe Jamu Acaraki ini. Menurutnya, selama ini jamu identik dikonsumsi oleh orang tua dan jarang tersentuh anak muda. Padahal, jamu merupakan kekayaan budaya bangsa yang harus dilestarikan secara turun temurun.

"Sementara, generasi muda sebagai penerus masa depan bangsa perlu memahami kembali kebudayaan minum jamu dan pemanfaatannya bagi kesehatan," ujarnya.

Dikatakannya, UGM menyambut baik upaya kembali memperkenalkan jamu di kalangan masyarakat milenial, termasuk mahasiswa melalui kafe jamu ini. Kafe ini bisa sebagai sarana untuk mengkampanyekan budaya minum jamu serta mengedukasikan khasiat jamu yang menyehatkan dan aman dikonsumsi oleh masyarakat.

Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof Dr Apt Satibi MSi menuturkan, Acaraki Gama merupakan kafe jamu sebagai wujud kerja sama antara Fakultas Farmasi UGM dan PT Acaraki Nusantara Persada serta BPOM RI. Juga bentuk implementas pendidikan bagi mahasiswa dalam upaya meningkatkan kemampuan socioentrepreneurship di bidang obat tradisional.

"Fakultas Farmasi komitmen terus berusaha mengembangkan penelitian obat tradisional, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Komitmen kita semua untuk melestarikan jamu sebagai budaya Indonesia dan mengenalkan jamu di kalangan masyarakat milenial,” katanya.

Dia menjelaskan, jamu merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia yang telah terbukti secara empiris dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat.  Jamu Indonesia memiliki keunggulan komparatif tinggi, karena berasal dari keragaman budaya dan kearifan lokal masyarakat serta keragaman hayati yang tinggi.

"Jamu sebagai aset nasional mempunyai dimensi manfaat yang sangat luas, sehingga sudah saatnya dikembangkan sebagai komoditas yang kompetitif baik di tingkat lokal, regional maupun global," jelasnya.

Baca Juga: Perilaku Mario Dandy di Mata Pengamat Psikologi Sosial UGM

Sementara itu, Founder PT Acaraki Nusantara Persada, Jony Yuwono, mengutarakan, Indonesia merupakan negara yang kaya akan remah dan memiliki potensi keanekaragaman hayatai yang sangat luar biasa. Keberadaan kafe Acaraki Gama menjadi wujud kolaborasi berbagai pihak yang hadir untuk menginspirasi generasi muda sekaligus melestarikan jamu sebagai warisan budaya.

"Kami harap ke depan minat akan penelitian jamu juga bisa berkembang dan bersaing di tingkat internasional,” ungkapnya.***

 

Editor: Afani Sastro

Sumber: ugm.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler