2 Pelaku Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud hingga Korban Meninggal di Sleman Ditangkap, 1 Masih di Bawah Umur

31 Desember 2023, 09:53 WIB
Salah satu pelaku pengroyokan terhadap pendukung Ganjar-Mahfud hingga meninggal, ditangkap Polres Sleman. Satu pelaku di bawah umur, sedang 2 pelaku buron. /Polresta Sleman/

KABAR SLEMAN - Polisi baru menangkap 2 pelaku pengeroyokan terhadap pendukung pasangan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud di Pertigaan Dusun Kembang, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Minggu, 24 Desember 2023 lalu.

Kedua pelaku dimaksud yakni berinisial RK (19) dan MEH (17) yang merupakan warga Sleman. Berdasarkan keterangan, pelaku pengeroyokan berjumlah 4 orang, dan 2 di antaranya masih buron. Mirisnya, salah satu pelaku adalah seorang anak yang masih di bawah umur.

Mereka diduga merupakan oknum simpatisan dan pendukung dari pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran, yang menggunakan atribut Gerakan Pemuda Kabah (GPK) yang merupakan underbow PPP.

Baca Juga: Buntut Flyer Duka Cita Relawan Ganjar-Mahfud, Ketua Repdem Jogja Diintimidasi Akun X Pendukung Prabowo Gibran

Para pelaku pengeroyokan adalah massa yang sebelumnya mengikuti acara yang diselenggarakan Barisan Pemuda Bersama Gibran (BAPER) DIY yang mendeklarasikan dukungan untuk Pasangan Calon (Paslon) Prabowo-Gibran di Grand Pacific Hall, Minggu, 24 Desember 2023.

Ada dua korban dalam insiden tersebut, yaitu Muhandi Mawanto alias Andi yang akhirnya meninggal dunia, dan Tadeo yang saat ini masih dalam masa pemulihan.

Terkait kejadian tersebut, Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Risky Adrian mengatakan, bentrokan tersebut bermula ketika rombongan salah satu pendukung capres melakukan konvoi sepeda motor.

Sesampainya di pertigaan Maguwoharjo, rombongan kampanye tersebut terprovokasi oleh beberapa orang pemuda yang diduga melempari mereka dengan menggunakan batu dan barang lain.

Baca Juga: Chisya Ayu Puspitaweni Besuk Korban Pengeroyokan Oknum Simpatisan Parpol: Serukan Pesan Pemilu Damai

Kepolisian belum mengetahui secara pasti dan masih melakukan pendalaman terkait alasan para pemuda tersebut melakukan pelemparan. Namun, kepolisian sudah mendapatkan CCTV dari traffic light di lokasi tersebut.

"Ada kurang lebih sebanyak 10 sampai 15 orang yang diduga ikut melakukan pelemparan," kata Risky saat jumpa pers, Jumat, 29 Desember 2023.

Dua korban luka-luka akibat bentrokan tersebut harus dibawa ke rumah sakit. Selang beberapa hari, salah satu korban dinyatakan meninggal dunia.

Korban meninggal mengalami luka di bagian kepala dan menurut keterangan dokter korban juga mengalami pendarahan otak di bagian belakang. Yang rawat jalan, mengalami lebam-lebam di tubuh

“Ada 2 korban luka-luka. Satu korban masih dalam tahap pemulihan. Satu korban lain di RSUP Sardjito meninggal dunia,” katanya.

Baca Juga: Generasi Muda NU Deklarasikan Dukungannya untuk Paslon Ganjar-Mahfud

Menurut Risky polisi telah melakukan olah TKP dan berhasil mengumpulkan barang bukti serta saksi dan diketahui ada empat pelaku pengeroyokan.

Dua di antaranya sudah ditangkap dan dua lainnya masih buron.

“Salah seorang tersangka masih berstatus anak di bawah umur, maka tidak dihadirkan dalam gelar kasus ini. Selain kedua tersangka yang telah ditangkap, kami juga masih mengejar dua tersangka lainnya,” ujarnya.

Selain menangkap dua orang pelaku, polisi juga sudah mengamankan barang bukti berupa kayu, batu, dan pakaian korban. Akibat perbuatannya, pelaku diancam dengan hukuman paling lama 12 tahun penjara.

Baca Juga: Tren Positif Soliditas Pendukung, Bikin Elektabilitas Ganjar Mahfud Meroket

Viral di Media Sosial

Kasus bentrok antar massa pendukung capres tersebut sempat viral di media sosial. Salah satunya adalah flyer yang disebarkan oleh Pengurus Repdem Yogyakarta yang menyampaikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya Muhandi Mawanto yang merupakan Anggota BSM CK Sleman Timur dan bagian dari keluarga Repdem Yogyakarta.

Flyer tersebut menunjuk oknum pendukung Prabowo-Gibran sebagai pelaku pengeroyokan. Hal tersebut diakui oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem) Kota Yogyakarta, Yogie Prasetyo.

"Tapi saya tegaskan bahwa apa yang saya sebarkan adalah fakta, bukan kabar bohong atau hoax apalagi Fitnah," tegasnya dalam keterangan resminya, Sabtu, 30 Desember 2023.

Baca Juga: Media Asing Beri Label 'Nepo Baby' Pada Gibran Usai Debat Cawapres, Ketahui Artinya di Sini

Sekjen PDI Perjuangan Angkat Bicara

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto bahkan angkat bicara terkait kasus tersebut.

Sekjen DPP PDI Perjuangan ini meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan pengeroyokan yang menewaskan kader Repdem Yogyakarta, Muhandi Mawanto.

Pengusutan kasus tersebut dinilai penting untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan damai dan aman.

"Kami minta untuk seluruh aparat penegak hukum untuk tidak tebang pilih, dan mengusut tuntas. Karena pemilu ini harus damai, pemilu ini harus berjalan dengan aman," kata Hasto di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).

Hasto menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Muhandi. Selain di Jogjakarta, Hasto menyebut tindakan represif lainnya juga dialami pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali.

"Saya sedang menunggu laporan dari Yogya dan juga adanya tindak represif yang dilakukan di Boyolali," ungkap Hasto. ***

Editor: Boim

Tags

Terkini

Terpopuler