Network
KABAR SLEMAN - Masyarakat di wilayah Kapanewon Cangkringan Sleman mengeluhkan banyaknya truk yang melintas membawa material erupsi Merapi yang melebihi kapasitas.
Apalagi, truk-truk pengangkut galian C tersebut kerap tidak menutupi muatannya dengan terpal, sehingga dapat mengganggu dan membahayakan pengguna jalan lain.
Pihak Polsek Cangkringan Sleman sendiri, sebelumnya sudah sering memberikan imbauan kepada para pengemudi truk agar menutup muatannya dengan terpal.
Baca Juga: Pengakuan Refly Harun Pasca Dilempar Botol Minuman Saat Diskusi di Sleman Jogja
Sebab jika tidak ditutup maka material tersebut akan berhamburan di jalan sehingga mengganggu pandangan pengendara lainnya.
Hal ini merupakan upaya penegakan peraturan Keputusan Bupati Sleman Nomor 167/Kep.KDH/A/2012 dan Surat Gubernur DIY Nomor 620/ 3916 tentang Pembatasan Beban Kendaraan serta UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.
Kapolsek Cangkringan Iptu Ahmad Mirza mengatakan, jika mereka kedapatan masih membandel, pihaknya tidak akan ragu lagi memberikan tindakan lebih tegas.
Tindakan tegas itu, menurut Kapolsek, bisa berupa sanksi tilang ETLE sesuai pasal 307 terkait pemuatan atau terancam truk dikandangkan.
"Selain memberi teguran secara tegas, Polsek Cangkringan Sleman juga memasang spanduk imbauan,” ujar Kapolsek Iptu Ahmad Mirza saat melakukan sosialisasi dan imbauan kepada para sopir truk pengangkut material erupsi gunung Merapi.
Baca Juga: Harga Beras Naik, Pemkab Sleman Imbau Masyarakat Tidak Perlu Khawatir: Stok Masih Aman
