Miris! Rumah Lansia di Bekasi Tertutup Tembok Hotel, Harus Lewat Got untuk Masuk

15 Juli 2023, 19:31 WIB
Miris! rumah lansia di Bekasi tertutup bangunan hotel, harus lewat got untuk masuk rumah. /ist/

KABAR SLEMAN – Viral pasangan lansia bernama Ngadenin (63) dan Nurhidayati (55) yang tiga tahun ke belakang terpaksa jalan lewat got untuk bisa masuk ke rumahnya yang berlokasi di Jalan Jatiwaringin RT 03 RW 04, Jati Cempaka, Pondok Gede, Kota Bekasi.

Akses jalan menuju ke rumah milik Ngadenin itu tertutup tembok hotel setinggi 15 meter. Bahkan untuk bisa masuk ke rumah, Ngadenin harus melalui saluran air atau got selebar kurang lebih 2 meter.

Untuk bisa mencapai kerumahnya, Ngadenin harus memakai sepatu boots agar terhindar dari resiko terluka. Karena kondisi got dipenuhi dengan limbah. Bukan hanya limbah plastik, namun juga pecahan beling, paku, batu dan kawat tajam.

Baca Juga: Kapan Bulan Suro 2023, Apa Saja Pantangan yang Harus Dihindari?

Setelah melewati got sepanjang 60 meter, untuk menuju rumah juga harus menaiki sebuah tangga kayu yang diletakkan Ngadenin di sebuah pintu kecil.

Kondisi rumah itu kini tidak terawat. Di dalam rumah, hanya tersisa dua lemari, satu ranjang terbuat dari kayu, dan dua tempat duduk di ruang tamu. Semua barang sudah berdebu dan usang.

Bagian luar rumah juga nampak sangat berantakan, puing-puing bekas bangunan menumpuk di bagian samping rumah bertembok warna hijau itu.

Selama tiga tahun, Ngadenin hidup seperti itu. Hingga pada akhirnya, ia lelah dan kini memilih tidur di warung satenya yang terletak tidak jauh dari rumah.

Baca Juga: Mario Teguh Dilaporkan ke Polisi Akibat Dugaan Kasus Penipuan dan Penggelapan Uang Rp5 Miliar

Padahal, Ngadenin dan istrinya ingin kembali ke rumah untuk beristirahat usai berjualan sate dan tongseng.

Mirisnya lagi, Ngadenin harus berpisah dengan kelima anaknya yang lebih memilih untuk menyewa kos karena tidak cukup tinggal di warung.

Ayah dari lima anak itu menceritakan, dirinya tinggal di wilayah itu sudah 24 tahun atau sejak 1999. Namun, sebelum menempati rumah itu, dirinya bertempat tinggal tepat di pinggir jalan raya.

Rumah itu, persis berada di belakang warung sate dan tongseng miliknya dan sang istri.

Sejak saat itu, Ngadenin juga terpaksa untuk menjual lapak usaha beserta rumah ke pengusaha hotel. Paksaan itu diiringi juga dengan ancaman yang akhirnya membuat Ngadenin merasa takut.

Baca Juga: Sempat Bawa Kabur, Mantan Pacar Anggi Anggraeni Nangis Saat Diminta Uang Ganti Rugi Pernikahan

“Saya ditakut-takutin kalau enggak mau jual ke dia (pemilik hotel), nanti saya ditakut-takuti akan dikurung, ditutup (akses jalan) akhirnya saya nyerah,” katanya.

Ngadenin mengatakan, rumahnya ditawar dengan harga yang sangat rendah, bahkan untuk membeli rumah pengganti tidak cukup.

Dengan uang hasil penjualan tersebut, Ngadenin kemudian membeli rumah yang tak jauh dari kediamannya semula. Sang pemilik rumah sebelumnya sempat mengatakan bahwa tanah sekitar merupakan tanah wakaf.

Namun setelah sekitar 10 tahun menempati rumah tersebut, Ngadenin baru tahu jika akses jalan sekitar dikuasai oleh pihak hotel.

Baca Juga: Parah! Suami Asal Gunungkidul Jual Istri di Solo Lewat Penawaran Online, Pakai Tagline 'Wild Wife'

“Saya beli di sini awalnya ada jalan, katanya sudah diwakafkan. Tapi akhirnya dijual semua ke hotel sama jalannya saya enggak tahu,” ucapnya.

Karena hal itu, akses jalan di samping rumah Ngadenin tertutup tembok seiring dimulainya pembangunan hotel di lokasi tersebut. Selama berbulan-bulan ia dan sang istri terpaksa melewati saluran air got sebagai satu-satunya akses jalan menuju rumah.

Ngadenin mengatakan sudah sempat berkomunikasi dengan pihak hotel dan ditawarkan sistem tukar guling. Namun ia menolak karena lokasinya yang jauh dan kondisi rumah yang ditawarkan juga rusak serta rawan banjir.

Sejauh ini, pemerintah setempat belum bisa menyelesaikan permasalah ini. Karena itu, Ngadenin berharap pemerintah daerah bisa turun tangan mencari solusi untuknya dan sang istri. ***

Editor: Boim Rosadi

Tags

Terkini

Terpopuler