Penasaran Kedai Kaliwot Viral di Magelang dengan Konsep Makan Sambil Nyemplung di Sungai? Ternyata Dulunya...

- 6 Maret 2023, 14:55 WIB
Kedai Kaliwot menawarkan pengalaman makan langka yang sangat perlu dicoba, yakni makan sambil nyemplung di sungai.
Kedai Kaliwot menawarkan pengalaman makan langka yang sangat perlu dicoba, yakni makan sambil nyemplung di sungai. /Instagram.com/@kaliwot_sambak

KABAR SLEMAN – Kabupaten Magelang Jawa Tengah punya banyak pilihan destinasi wisata kuliner. Salah satu yang cukup unik dan sudah cukup dikenal adalah Kedai Kaliwot di Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 

 

Kedai Kaliwot ini sempat viral karena menawarkan pengalaman makan langka yang sangat perlu dicoba, yakni makan sambil nyemplung di sungai.

Namun belum banyak yang tahu bila sungai yang kini jadi destinasi wisata kuliner favorit ini dulunya sangat kotor, tercemar, dan bikin kulit gatal. Hal itu terjadi karena limbah industri tahu yang dialirkan langsung ke sungai. Sehingga sungai menjadi sangat tercemar.

Baca Juga: Rekomendasi 3 Tempat Kuliner Malam di Bandung, Dijamin Enak dan Pingin Kembali Lagi

“Sekitar empat tahun lalu, anak saya main air di sungai. Malamnya kulitnya gatal-gatal, bahkan sampai melepuh,” kata Amron Muhzawawi pemilik Kedai Kaliwot.

Amron mengungkapkan sebelum industri tahu banyak berdiri di desanya, sungai sangat bersih sehingga banyak orang bermain dan mandi di sungai. Selain itu, sungai juga banyak ikannya.

“Tapi sejak limbah tahu mengotori sungai, ikan jadi sangat jarang. Sungai pun menjadi ditinggalkan orang-orang,” kata Amron.

Namun sejak Pemerintah Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang menggulirkan program pengolahan limbah tahu menjadi biogas, sungai pun perlahan menjadi bersih kembali. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata di NTB, Berikut Agenda Event Internasional dan Festival Budayanya

Program penanggulangan limbah itu menurut Amron dimulai sejak tahun 2014 lalu. limbah tahu yang tadinya mencemari lingkungan itu kini justru sangat bermanfaat karena bisa untuk menghidupkan kompor dapur milik warga.

“Jadi di Desa Sambak itu ada satu dusun namanya Dusun Sindon. Di sana hampir semua warganya tidak membutuhkan lagi gas epliji untuk menyalakan kompor. Kompor mereka kini ditenagai oleh limbah tahu itu,” kata Amron.

Sejak sungai terbebas dari limbah industri tahu itu Amron pun memiliki ide untuk membuat warung makan di sungai. Amron mengungkapkan bahwa ide itu muncul salah satunya karena dia memang senang bermain di sungai.

Baca Juga: Resep Buko Pandan, Pas Buat Menu Takjil di Bulan Ramadhan, Gampang Banget Deh Bikinnya..

Menurutnya sungai di desanya itu sangat khas. Meski sungainya kecil, tapi airnya mengalir terus baik di musim hujan maupun kemarau. Selain itu juga jarang sekali terjadi banjir bandang.

“Suasana sungainya benar-benar syahdu. Sejuk karena dikelilingi pepohonan, dan aliran airnya pas, tidak besar juga tidak terlalu kecil. Sangat cocok untuk menyegarkan pikiran dan menghilangkan penat,” kata dia.

Lewat Kedai Kaliwot ini juga Amron ingin menyampaikan bahwa lingkungan atau alam jika dirawat dan dikelola dengan tidak merusak akan membawa berkah bagi warga sekitar. Misalnya dengan adanya Kedai Kaliwot maka akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

Baca Juga: Cobain Nih, Makanan Khas Kabupaten Sleman, Sultan HB IX Suka Banget

Amron menyampaikan bila Kedai Kaliwot ini bukan sekedar warung makan berorientasi ekonomi. Namun juga menjadi media belajar bagi warga sekitar, terutama tentang lingkungan.***

Editor: Boim Rosadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x