KABAR SLEMAN - Yogyakarta atau yang dikenal Jogja merupakan daerah istimewa dan memiliki sistem pemerintahan yang dipimpin oleh sultan. Ternyata kota ini menyimpan sejarah yang menarik untuk dipelajari. Yogyakarta menjadi gudangnya wisata sejarah.

Untuk mempelajari sejarah Jogja, kamu dapat berkunjung ke Kampung Wisata Taman Sari. Di sana kamu akan mendapatkan pengalaman mengunjungi bangunan yang menjadi taman kerajaan dan dibangun pada abad ke-18.

Dibangunnya Kampung Wisata Taman Sari, bertujuan untuk menyenangkan hati para selir, istri dan anak-anak sultan. Untuk lebih mengenal Kampung Wisata Taman Sari, yuk simak informasi berikut!

Baca Juga: Candi Ijo, Wisata Sejarah yang Dinobatkan Paling Tinggi di Yogyakarta, Segini Ketinggiannya

Lokasi Kampung Wisata Taman Sari

Kampung Wisata Taman Sari berada di Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisata dengan gaya bangunannya yang khas ini menjadi destinasi wisata Kota Yogyakarta yang dapat kamu kunjungi.

Daya Tarik Kampung Wisata Taman Sari

Pertama kali memasuki gerbang, kamu akan mendapati beberapa tour guide yang dapat kamu sewa. Pemandu wisata ini akan membawa kamu berkeliling Kampung Wisata Taman Sari dan menjelaskan setiap detail dari bangunan ini.

Pertama kali, kamu akan dibawa ke umbul pasiraman, yaitu 3 kolam yang digunakan untuk mandi anggota kerajaan. Di bagian paling ujung, bernama umbul kawitan yang digunakan untuk mandi para putri raja.

Bagian tengah disebut umbul pamuncar yang digunakan untuk pemandian para selir dan istri raja. Paling terakhir atau paling selatan adalah umbul panguras yang digunakan pemandian oleh selir dan sultan pilihan raja.

Baca Juga: Stonehenge Merapi, Wisata Yogyakarta dengan HTM Hanya 15K, Mirip Banget Sama yang di Inggris

Umbul pamuncar dan umbul kawitan berlokasi dalam 1 tempat, sedangkan umbul panguras lokasinya terpisah oleh sebuah bangunan berlantai 2. Di tempat tersebutlah biasanya raja beristirahat dan memandangi para istri dan selir saat mandi. Selain itu, tempat ini juga digunakan untuk ganti pakaian para istri dan selir raja.