Pertama di Asia, Museum Situs Lubang Tambang Soero Sawahlunto Paling Disukai Wisman

- 9 Juni 2024, 15:38 WIB
Museum Situs Lubang Tambang Batubara Soero Sawahlunto merupakan jejak penambangan batubara bawah tanah tertua di Asia. Kondisi sekarang situs ini dikelola untuk kepentingan sejarah, pendidikan, penelitian dan destinasi wisata. Situs ini berjarak sekitar 104 km dari Bandara BIM Padangpariaman.
Museum Situs Lubang Tambang Batubara Soero Sawahlunto merupakan jejak penambangan batubara bawah tanah tertua di Asia. Kondisi sekarang situs ini dikelola untuk kepentingan sejarah, pendidikan, penelitian dan destinasi wisata. Situs ini berjarak sekitar 104 km dari Bandara BIM Padangpariaman. /Pikiran Rakyat/PRMN/Kabar Sleman/Indra Yosef//

Setelah lama ditutup, Walikota Sawahlunto 2003-2008 Amran Nur melakukan kajian dan kelayakan tambang ini jika dibuka kembali untuk  kepentingan dunia pendidikan, serta destinasi wisata sejarah. Menurut para ahli tambang saat itu, tambang ini aman dan layak dijadikan sebagai destinasi sejarah meski harus tetap dipantau emisi gas methane yang ada didalamnya, sehingga lubang tambang tua ini dinyatakan sebagai MSLTBS pada 23 April 2008.

"Tamu yang datang cukup banyak dari kalangan perguruan tinggi dari berbagai daerah, siswa sekolah, peneliti, bahkan dari luar negeri paling banyak itu adalah dari Belanda." Ungkap Fransisco Firdaus. Ditambahkan Dio Nofrianto, setiap tamu yang berkunjung diberikan sertifikat MSLTBS.

Angka kunjungan ke MSLTBS sekitar dua bulan lalu cukup signifikan berada diangka rata-rata 1000 lebih setiap bulannya. Namun pasca dikeluarkannya himbauan pelarangan sementara untuk tidak melakukan perjalanan wisata karena cuaca buruk dan sering terjadinya bencana banjir dan longsor akhir-akhir ini oleh Pemrov Sumbar, jumlah pengunjung mengalami penurunan sekitar 50 persen.

"Kami berharap semoga cuaca makin membaik sehingga berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan seperti sediakala. Insyaallah, menurut BMKG kondisi cuaca musim hujan akan berakhir sekitar bulan Juli 2024 mendatang." Harap Fransisco dan Dio.

Rido, wisatawan asal Padang yang datang bersama keluarganya Wiza dan anak-anak mengakui takjub saat berada dalam lubang. "Anak-anak saya Alfatih dan Ciesya begitu antusias dan senang saat berada dalam lubang tambang. Mereka tidak merasakan takut bahkan ingin memasuki semua cabang lubang tambang karena begitu senangnya." Tutur Rido diamini istrinya Wiza.***

Disclaimer: Bijaksanalah dalam membaca konten ini! Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi sehingga ada dorongan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Anda dapat menghubungi layanan konseling terdekat di Kota/Kabupaten Anda.

Halaman:

Editor: Indra Yosef


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah