Romadhon untuk Meningkatkan Ketaqwaan kepada Allah

24 Maret 2023, 06:00 WIB
Kajian Islami bulan Ramadhan /Boim/Kabar Sleman

ALHAMDULILLAH kita telah memasuki bulan suci Ramadhan 1444 H. Bulan yang penuh berkah dan kemuliaan.

Sebagai seorang muslim, Ramadhan merupakan bulan yang rutin kita temui dan menjadi bagian yang sangat ditunggu2 kaum muslimim. Namun sejauh manakah kita menyongsong dan mengisi di bulan Ramadhan ini dengan penuh ridho dan keiklasan kita beribadah hanya kepada Allah Azzawajalla, dengan demikian ibadah Romadhon tahun 1444 H ini lebih baik dan berkuawalitas.

Apa yang harus kita persiapkan di bulan suci Ramadhan ini:

1.Tauhid

Yang perlu dipersiapkan adalah bekal tauhid. Mengapa? Karena tanpa tauhid, amal ibadah kita akan hapus sehingga termasuk orang yang rugi. Antara Tauhid (iman) dan amal saleh merupakan satu kesatuan yang  tidak dapat dipisahkan.

Seseorang yang beriman tanpa diikuti amal saleh, maka keimanannya tidak ada artinya.

Sebaliknya, amal saleh tanpa didasari iman yang benar maka amalnya tidak ada nilainya di hadapan Allah SWT.

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, ‘Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau akan termasuk orang yang rugi. Karena itu, hendaklah Allah saja yang engkau sembah dan hendaklah engkau termasuk orang yang bersyukur.” (Qs. Az Zumar: 65-66)

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kalian mensekutukanNya dengan sesuatu apapun” (Qs. An-Nisaa : 36)

Allah SWT menggandengkan antara perintah beribadah kepadaNya, dengan perintah untuk meninggalkan seluruh bentuk kesyirikan kepadaNya. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah kepadaNya tidaklah sah kecuali disertai meninggalkan segala bentuk kesyirikan kepadaNya. Karena kesyirikan merusak ibadah sebagaimana hadats membatalkan wudhu dan membatalkan shalat.

2. Ilmu

Sebelum memasuki bulan romadhon maka kita harus berbekal ilmu yang cukup, tentunya kita akan dapat melakukan amal ibadah dengan baik dan benar, tanpa ilmu dan syariat yang harus dilakukan

Salah satu cara kita agar mengetahui ilmu tentang ibadah adalah dengan mempelajarinya dan bertanya kepada ahli ilmu. Jangan sampai apabila kita tidak mengetahui tentang sesuatu, kemudian kita malah menyimpulkan hukum sendiri sehingga kita terjatuh dalam kesalahan.

Allah Ta’ala berfirman:

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (Qs. An. Nahl.43)

“Wahai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: ‘Berlapang-lapanglah dalam majlis’, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. al-Mujadilah :11)

Persoalan ilmu merupakan keharusan yang dimiliki oleh orang yang beriman di dalam Islam.

Setiap orang yang beriman dan berilmu, akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Hal itu bermakna bahwa kualitas keimanan seseorang akan semakin tinggi manakala orang yang memiliki keimanan tersebut memiliki kapasitas keilmuan yang berkualitas pula. Jadi integrasi antara aspek wahyu dan akal merupakan suatu bentuk tanda kebesaran Allah SWT dalam memuliakan seorang manusia.

3. Taubat

Allah Ta’ala menciptakan manusia dengan sempurna, dari jiwa mulia dan raga sempurna yang membalutnya. Kesempurnaan manusia bukan berarti tanpa cela, justru karena segalanya ada (amal mulia dan dosa) ia disebut manusia.

Ketika imannya meningkat amal mulia dilakukannya, maka ia mendulang pahala dari Allah Azza wa Jalla. Namun ketika imannya turun dan berkurang adanya, ia terjatuh ke dalam lembah dosa, hingga kemaksiatan membelenggunya. Inilah hakikat dari manusia, tempat salah dan dosa.

Hati seorang hamba akan bersih apabila ia memperbanyak taubat. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, sudah sepatutnya kita membekali diri kita dengan taubat kepada Allah.

Allah Ta’ala berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni- murninya, mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sugai.” ( Qs. At Tahrim: 8)

Taubat adalah salah satu ciri dari hamba Allah yang baik. Rasulullah SAW, bersabda,

“Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat.” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Maka bertaubat adalah jalan yang baik dan  harus senantiasa diupayakan, agar keutamaan Ramadhan dapat kita diraih. Serta menambah semangat untuk terus melakukan amaliah Ramadhan, dengan penuh kehusyukan.

Semoga ibadah Romadhon kita tahun ini lebih baik dan lebih bermakna. Aamiin.***

 

H Rohman Agus Sukamto.
Oleh:

H Rohman Agus Sukamto

Takmir Masjid Al Fallah PMA

Editor: Boim Rosadi

Tags

Terkini

Terpopuler