Network
KABAR SLEMAN – Bacaan doa qunut tarawih bagi umat islam menjadi suatu hal yang dianjurkan. Doa qunut biasanya dikerjakan pada saat memasuki paruh terakhir bulan Ramadhan.
Hukum salat witir adalah sunah muakkad. Jumlah ssalat witir paling sedikit 1 rakaat dan paling banyak 3 rakaat. Salat witir dapat dilakukan dari selepas isya hingga terbit fajar.
Doa qunut saat tarawih dilafalkan setelah melakukan rukuk pada rakaat terakhir sholat witir. Saat membaca doa qunut, dianjurkan untuk mengangkat kedua tangan seper ti sedang berdoa. Pada Ramadhan 2024, umat islam dapat mulai membaca doa qunut salat tarawih pada malam ke-16 yaitu pada tanggal 26 Maret 2024.
Baca Juga: Kapan Malam Lailatul Qadar 2024? Simak Perkiraan Waktu dan Amalannya
Bacaan doa Qunut dalam salat witir saat tarawih
اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَ ّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّ مَ ا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُ ّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَ يْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَي ْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ
Allahummahdinaa fiiman hadait, wa ‘aafinaa firman ‘aafait, wa tawallanaa fiiman tawallait, wa baarik lanaa fiima a’thoit, wa qinaa syarro maa qodhoit, fa innaka taqdhi wa laa yuqdho ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, wa laa ya’izzu man ‘aa dait, tabaarokta robbanaa wa ta’aalait, fa lakal hamdu a’laa maa qadhait, wa astagfiruka wa atuubu ilaik, wa Shallallahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin nabiyil ummiyyi wa’alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Baca Juga: Bacaan Sholawat Ibrahim Dan Keutamaan Mengamalkannya
Artinya: “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah Kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan Kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah temukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan tidak terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan Kami dan Maha Tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau (Dan semoga Allah) menganugerahkan Rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya.”***
