Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran, Potensi Bahaya 7 Kilometer

- 11 Maret 2023, 15:44 WIB
Gunung Merapi di Sleman memuntahkan awan panas guguran
Gunung Merapi di Sleman memuntahkan awan panas guguran /TRC BPPD DIY

KABAR SLEMAN—Warga di sekitar Gunung Merapi, khususnya di wilayah Kabupaten magelang dikejutkan dengan muntahan awan panas dari gunung api teraktif di Indonesia ini. Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran (APG), Sabtu (11/3) pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan erupsi masih berlangsung hingga pukul 12.31.

“Jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung,” sebut BPPTKG dalam pesan tertulis, Sabtu (11/3/2023) pukul 14.30 WIB.

Dalam rekaman visual BPPTKG, gunung teramati dengan jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga: Imigrasi Tangkap dan Deportasi 3 WNA Asal Rusia, Salahi Izin Tinggal sebagai PSK

Di samping itu juga teramati 1 kali guyuran lava dengan jarak luncur 1500 meter ke barat daya suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.

BPPTKG juga mengamati status kegempaan meliputi jumlah guguran terpantau 9, amplitudo 4-11 mm dan durasi 43.9-96.6 detik. Berikutnya hybrid/fase banyak 1, amplitudo 5 mm, S-P 0.4 detik dan durasi 7.4 detik. Berikutnya untuk rekaman vulkanik dalama berjumlah 19, amplitudo 9-12 mm, S-P 0.5-1 detik dan durasi 9.3-11.2 detik.

BPPTKG menyebut, bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 KM, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 KM.

 Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 KM dan Sungai Gendol 5 KM. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 KM dari puncak.

Baca Juga: Mau Investasi di Jogja? Simak Indeks Persaingan Usaha Versi KPPU Ini

Guna mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, maka masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

“Kami minta masyarakat tidak panik, tapi tetap waspada. Masyarakat diharapkan  selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” tulis BBPTKG.

BBPTKG menyebut hingga saat ini status Gunung Merapi masih Siaga level III. Status ini ditetapkan untuk Gunung Merapi sejak November 2020 silam. Gunung Merapi terakhir erupsi dengan skala besar pada tahun 2010. ***

Editor: Diasta Rama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah