Warga Desa Surakarta Cirebon Demo Tuntut Kepala Desa Mundur

- 26 Februari 2024, 16:33 WIB
Ratusan warga Desa Surakarta, Suranenggala membawa poster yang bertuliskan macam-macam tuntutan.
Ratusan warga Desa Surakarta, Suranenggala membawa poster yang bertuliskan macam-macam tuntutan. /Andi/

KABAR SLEMAN – Warga Desa Surakarta, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menuntut agar kepala desa setempat mengundurkan diri dari jabatannya.

Warga yang berjumlah ratusan itu berkumpul di depan balai desa untuk menyampaikan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Kepala Desa Surakarta, Kuryati, yang dianggap merugikan warga.

Mereka mengekspresikan kemarahan mereka atas berbagai masalah yang terjadi di desa mereka. Beberapa proses administrasi dianggap dipersulit dan bahkan dilakukan pungli, seperti pungutan sebesar Rp300 ribu untuk izin tanda tangan yang diperlukan oleh warga yang ingin bekerja di luar negeri.

Baca Juga: Aksi Saling Lempar Batu Warnai Agenda Penetapan nomor Urut Calon Kuwu di Kapetakan Cirebon

Selain itu, para perangkat desa juga merasa tidak adil karena bantuan tunjangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang seharusnya mereka terima sebesar Rp1,7 juta per tahun, namun hanya diberikan sebesar Rp500 ribu.

Hamdan Satniko, salah seorang warga, menegaskan bahwa tindakan tersebut merugikan masyarakat dan perangkat desa secara keseluruhan. Mereka menuntut agar kepala desa bertanggung jawab atas ketidakadilan ini dan segera mundur dari jabatannya.

Di sisi lain, Kepala Desa Surakarta, Kuryati, membantah semua tuduhan yang dilontarkan oleh warga yang melakukan unjuk rasa tersebut. Dia menegaskan bahwa pihaknya telah bertindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak melakukan tindakan yang merugikan warga.

Baca Juga: 5 TPS di 2 Kecamatan Kota Cirebon Gelar PSU, Ada Pemilih Tidak Terdaftar Ikut Mencoblos

Aksi unjuk rasa yang menuntut kepala desa untuk mundur ini mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Cirebon Kota, demi menjaga agar situasi tetap terkendali dan tidak terjadi gesekan yang lebih besar.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ratusan warga tersebut bergerak dari Jalan Raya Loh Bener menuju Balai Desa Surakarta. Mereka datang dengan membawa poster yang bertuliskan macam-macam tuntutan, seperti “turunkan kuwu”, “loko perubahan mundur”, hingga “sudah saatnya perubahan yang nyata”. (andie)***

Editor: Boim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x