KABAR SLEMAN - Sekitar 1.900 taruna dan taruni SMKN 1 Mundu, Kabupaten Cirebon, antusias mengikuti kegiatan Panen Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (PS) berupa pentas seni taruna (Penstar).
Penstar yang baru kali pertama diadakan pasca Pandemi Covid-19 ini berlangsung di lapangan 2 kampus setempat, Sabtu 18 Maret 2023.
Kepala SMKN 1 Mundu, Ikhwanudin menegaskan, kegiatan penstar itu kembali digelar pertama kali setelah sempat terhenti selama pandemi.
Baca Juga: Perdana, Pesantren Abata Temanggung Gelar Wisuda Tahfidz bagi Santri Tunarungu
"Ini merupakan bagian dari pembelajaran di mana para pelajar taruna taruni ini, mengaktualisasikan diri secara humanis, tidak hanya sekedar karena kita dikenal di SMKN l, karena kan mungkin berbeda dengan sekolah-sekolah," ujarnya, didampingi Wakasek Kesiswaan, Endang Setiawati.
Ikhwanudin, melanjutkan, SMKN 1 Mundu berbeda dari segi penampilan, sikap, dan segala macamnya, sehingga pihaknya menambahkan sentuhan-sentuhan yang humanis, dengan cara mencintai budaya-budaya lokal.
"Budaya lokal ini kami peduli terhadap kearifan lokal yang sesuai tema hari ini adalah semarak taruna berkarya untuk merajut pelangi Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Keren, Mahasiswa UNY Ciptakan dan Kembangkan Startup SineasHub
Pentas seni tersebut menampilkan beragam tarian daerah, dan yang tidak kalah menariknya yaitu adanya dua pasang taruna-taruni kelas Xll menjadi mempelai pengantin.
Pengantin pria diperagakan oleh Akbar Prabowo, sedangkan pengantin wanita diperagakan oleh Della. Keduanya tampak gagah dan cantik dengan balutan busana adat.
Sebelum menuju pelaminan, keduanya terlebih dahulu melakukan ijab qobul yang dipimpin seorang penghulu dan disaksikan wali nikah.
Proses pernikahan mereka berlangsung khidmat dan mendapatkan tepuk tangan dari seluruh penonton, bahkan dari kepala sekolah Ikhwanudin dan Camat Mundu Anwar Sadat yang saat itu turut menyaksikan.
Baca Juga: 5 Tips Belajar Efektif untuk Persiapan Ujian
Ternyata, kata Ikhwanudin, prosesi pernikahan ini juga sebagai pembelajaran bagi taruna dan taruni.
"Kebetulan acara pentas dari taruna ini setiap tahun diadakan, bahkan tidak saja taruna dan taruni, tapi sejak dulu selalu menampilkan untuk bapak dan ibu gurunya sudah terbiasa berpakaian pakaian tradisional dari seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, karena sudah terbiasa tiap hari Kamis memakai baju tradisional ala Cerbonan,” jelasnya.
Pihak sekolah, berharap agar para pelajar tersebut dapat menjunjung tinggi nilai budaya Indonesia, dan mampu bertanggung jawab ke depannya melestarikan nilai-nilai budaya bangsa.
Pada kegiatan penstar ini juga digelar berbagai hasta karya kreasi taruna taruni SMKN 1 Mundu.***