Belanda Kembalikan 472 Benda Bersejarah Milik Indonesia saat Masa Penjajahan

- 11 Juli 2023, 16:27 WIB
Belanda kembalikan 472 benda bersejarah milik Indonesia saat masa penjajahan.
Belanda kembalikan 472 benda bersejarah milik Indonesia saat masa penjajahan. /pixabay/

KABAR SLEMAN – Barang asli Indonesia mulai dari meriam berdekorasi mewah hingga logam mulia dan perhiasan merupakan barang rampasan Belanda saat penjajahan yang akan dikembalikan ke Indonesia.

Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut Pemerintah Belanda telah menyerahkan barang koleksi bersejarah milik Indonesia kepada pemerintah di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda pada 10 Juli 2023. Selain itu, pemerintah Belanda juga melakukan penandatanganan dokumen.

Pendandatanganan dokumen tersebut berisi pengaturan teknis dan pengakuan pengalihan hak dari kerajaan Belanda ke Republik Indonesia.

Baca Juga: Apa itu MPLS? Simak Pengertian, Tujuan, dan Larangannya

Bukan hanya Indonesia saja, Sri Lanka juga akan menjadi negara yang menerima ratusan artefak seni budaya yang dicuri oleh Belanda.

Keputusan untuk mengembalikan 472 objek dibuat oleh Sekretaris Negara untuk Kebudayaan dan Media Belanda Gunay Uslu atas rekomendasi Komite Penasihat Pengembalian Benda Budaya dari konteks kolonial yang dikepalai Lilian Goncalves-Ho Kan You.

Komisi tersebut dibentuk atas permintaan Indonesia dan Sri Lanka untuk mengembalikan karya seni dan koleksi sejarah dari bekas penguasa kolonialnya.

Pemerintah Belanda menyebut benda-benda bersejarah itu saat ini menjadi koleksi Museum Nasional Kebudayaan Dunia dan Rijksmuseum. Benda-benda itu juga termasuk harta karun lombok milik Indonesia.

Selain itu, Canon of Kandy juga akan dikembalikan ke Sri Lanka. Meriam tersebut merupakan senjata upacara yang terbuat dari perunggu, perak dan emas, bertatahkan batu rubi. Gentong berhiaskan simbol Raja Kandy itu diyakini telah dirampas Belanda pada 1765.Baca Juga: Resmi! Kemendikbud Ristek Akhirnya Terbitkan Surat Edaran Tentang Wisuda TK hingga SMA

Uslu mengatakan kesempatan ini bukan hanya tentang pengembakuan barang bersejarah, tapi juga mengenai dimulainya kerja sama yang lebih erat dengan Indonesia dan Sri Lanka di berbagai bidang seperti penelitian atau pertukaran antar museum.

Halaman:

Editor: Boim Rosadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x