Salak Sleman Jadi Perhatian Khusus Pemerintah Pusat, Ternyata Kondisinya Memprihatinkan

29 Maret 2023, 20:20 WIB
Danang Maharsa bersama Yuli Sri Wilanti, meninjau sentra salah pondoh di Sleman. /Humas Pemkab Sleman

KABAR SLEMAN—Pernah berjaya dan masih menjadi ikon buah lokal Sleman sampai sekarang, ternyata salak pondoh dalam kondisi memprihatinkan. Dari 3.000 an hektar lahan pertanian salak pondoh, hanya tinggal 500 an hektar yang dalam kondisi baik.

Produktivitas salak juga menurun. Dari dari 427,72 kwintal per hektare pada 2021, menjadi 425,20 kwintal per hektare di tahun 2022. Hal ini seiring dengan penurunan populasi (rumpun) salak mencapai 5,26 persen.

Pemkab Sleman terus berupaya meningkatkan produksi salak pondoh. Saat ini produksi salak di Sleman mengalami penurunan salah satunya akibat alih fungsi lahan.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan upaya peningkatan produksi salak terus dilakukan, mengingat produksi salak pada 2022 mengalami penurunan dibandingkan pada 2021

“Penurunan produksi salak pondoh Sleman tersebut akibat maraknya alih fungsi lahan salak, baik untuk tanaman hortikultura harga tinggi seperti cabai, maupun alih fungsi lahan untuk perumahan,” kata Danang Maharsa, pekan lalu.

Pemerintah pusat juga menaruh perhatian serius terhadap nasib pertanian salak di Sleman. Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Yuli Sri Wilanti mengungkapkan, salah pondoh Sleman memiliki nilai ekonomis. Selain karena menjadi komoditas unggulan dan ciri khas Sleman, salah pondoh juga sudah menembus pasar ekspor.

Baca Juga: Berkejaran Waktu, Petani Sleman Mempercepat Penanaman Padi

Saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Diskusi Teknis Peningkatan Produktivitas dan Ekspor komoditas Hortikultura di Sleman, Yuli mengatakan, pentingnya pembangunan ketahanan pangan di daerah. Oleh karena itu, Yuli mendorong agar Sleman dapat memenuhi ketersediaan pangan untuk wilayah Sleman sendiri, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

“Termasuk dalam hal ini, komoditas unggulan seperti salak pondoh. Perlu upaya serius untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan produktivitas salah pondoh. Terlebih lagi, buah salak adalah salah satu komoditas unggulan yang menjadi ciri khas Kabupaten Sleman,” kata Yuli, Rabu (29/3/2023).

Yuli mengatakan, salah satu tantangan dalam peningkatan buah nasional adalah kurangnya lahan, biaya logistik yang tinggi, perubahan iklim, hingga laju alih fungsi lahan yang tak terkendali sehingga mengancam kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian. Meski demikian, Yuli optimis masih terdapat peluang peningkatan buah nasional melalui beberapa cara.

“Peluang peningkatan buah bisa melalui edukasi terhadap masyarakat untuk mengonsumsi buah lokal, kolaborasi dengan offtaker dan kemitraan, sampai dengan peningkatan pengelolaan kebun buah dengan implementasi GAP dan teknologi tepat guna,” jelas Yuli.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, 18 Prodi UIN Sunan Kalijaga Bersamaan Terakreditasi Internasional

Rakor ini, diharapkan menjadi sarana untuk menyamakan persepsi, apa masalah yang dihadapi oleh petani, sehingga pemerintah pusat dan daerah bisa memberikan fasilitasi bersama. “Selain itu dalam konteks salak, perlu kita diskusikan kembali terkait peremajaan pohon salak untuk ekspor, mengingat buah salak adalah salah satu buah unggulan Kabupaten Sleman,” ujar Yuli.

Sebelumnya, dukungan juga diberikan Pemda DIY. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto menyerahkan bantuan berupa 17,5 ton pupuk organik, 250 kilogram pupuk NPK dan 2.840 ember cangkok yang diberikan secara simbolis kepada perwakilan petani Salak Gapoktan Sedyo Makmur di Turi.

Sugeng mengatakan, Pemda DIY akan terus berkolaborasi dengan Pemkab Sleman untuk mendukung pengembangan salak pondoh sebagai ikon Sleman dan DIY.

“Ke depan bisa berkolaborasi dengan Pemkab Sleman untuk bersama-sama memajukan dan menyejahterakan petani khusunya petani salak di Sleman. Mari terus lestarikan salak pondoh,” kata Sugeng.

Wakil Bupati, Danang Maharsa, menyambuat baik dukungan Pemda DIY dan Pemerintah Pusat terhadap pertanian salak di Sleman. Wabup berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan petani salak secara optimal dan lebih memotivasi petani mereka untuk meningkatkan kualitas dan produksi salak pondoh.  “Saya berharap kepada seluruh penerima bantuan untuk dapat mengoptimalkan bantuan yang diberikan dalam peremajaan pohon salak. Manfaatkan bantuan ini sesuai target yang ditetapkan,” pesannya.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Sewa Motor di Jogja, Syarat Mudah, Bisa Diantar, Order Cukup Via WA

Danang menyebut peningkatan produksi salak yang merupakan unggulan Sleman perlu dilakukan agar dapat memenuhi permintaan pasar yang sudah menembus pasar mancanegara. “Tentunya mempertahankan eksistensi salak sebagai ikon Kabupaten Sleman,” lanjutnya. ***

Editor: Diasta Rama

Tags

Terkini

Terpopuler