KABAR SLEMAN — Perbaikan jalan secara mandiri oleh warga, ternyata tidak hanya dilakukan oleh warga di Riau. Di pelosok wilayah Sleman, persisnya di Desa Glagaharjo, warga secara bergotong royong juga melakukan perbaikan jalan secara mandiri, tanpa bantuan pemerintah kabupaten.
Bahkan, perbaikan harus dilakukan secara lembur sejak Sabtu 8 April 2023 hingga Minggu 9 April 2023 dini hari, agar jalan segera pulih dan bisa dilewati oleh kendaraan dengan lancar.
Kepala Desa Glagaharjo, Suroto menuturkan, prihatin dengan kondisi jalan kabupaten di wilayahnya, warga kompak melakukan gotong royong. Kerja bakti atau gotong royong melibatkan ratusan warga bersama aparat kelurahan.
Baca Juga: KPU Sleman Umumkan Jumlah DPS Sebanyak 850.838 Pemilih, Berikut Rinciannya
Lantaran kerja keras dan kekompakan warga yang rela lembur bergotong royong ini, akhirnya bisa menyelesaikan perbaikan jalan kabupaten yang rusak dan penuh lubang, sepanjang sekitar 2 kilometer. Jalan ini membentang dari Dusun Singlar hingga Srunen.
Suroto menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan jalan ini. Ia mencatat, usulan pernah disampaikan ke kabupaten, sejak Juli 2022 mengingat peran vital jalan ini sebagai jalur evakuasi warga manakala kondisi Gunung Merapi erupsi. Tapi hingga kemarin, usulan yang sudah diterima kabupaten belum juga ditindaklanjuti.
“Bahkan sekitar sebulan silam, Bupati dan DPRD sebenarnya juga meninjau ke sini. Tapi janji yang katanya segera akan diperbaiki, koq ternyata tidak kunjung dilakukan. Ya sudah warga yang kecewa akhirnya kompak bergotong royong,” katanya.
Perbaikan jalan rusak ini, kata Suroto, menghabiskan anggaran sekitar Rp 100 juta, hasil dari iuran warga. Desa Glagaharjo tidak bisa mendanai kegiatan perbaikan jalan ini, lantaran statusnya sebagai jalan kabupaten dan bukan jalan desa.
“Kalau jalan desa, sudah pasti akan kami danai mas. Karena dana desa tidak bisa dipakai untuk perbaikan jalan kabupaten. Jadi ini dilema kami di desa mas. Ya akhirnya kita kembalikan ke warga. Ternyata warga kompak, kita yang menggunakan ya sudah kita yang memperbaiki,” katanya.
Suroto mengakui, ini kali pertama aparat desa bersama warga melakukan perbaikan jalan kabupaten secara mandiri. Namun untuk jalan-jalan desa yang notabene juga jalur evakuasi sudah sering dilakukan.
Baca Juga: Polisi Grebek Penambangan Pasir Ilegal di Lereng Merapi
“Sebenarnya selain ruas jalan sepanjang 2 kilometer ini, masih ada ruas jalan yang juga rusak meskipun tidak parah. Terutama di jalur menuju wisata Bukit Klangon. Tapi tidak masalah, nanti kita perbaiki juga. Kalau harapan saya, pemerintah kabupaten bisa lebih peduli dan memeprhatikan kondisi jalan di sekitar lereng Merapi. Sebab ruas-ruas jalan ini merupakan jalur-jalur vital untuk evakuasi warga manakala Gunung Merapi aktif dan sewaktu-waktu bisa erupsi,” pungkasnya.
Kegiatan kerja bakti warga Glagaharjo yang memperbaiki jalan rusak secara mandiri, tak urung mengundang banyak komentar netizen. Usai kegiatan kerja bakti diunggah ke Instagram, foto dan tulisan singkat tentang gotong royong warga ini dukungan lebih dari 7 ribu netizen dan menhundang lebih dari 500 komentar.
Baca Juga: Salak Sleman Jadi Perhatian Khusus Pemerintah Pusat, Ternyata Kondisinya Memprihatinkan
“Semoga menjadi ladang amal kebaikan para warga, tetap sehat terus semua warga gampang rezekinya….Biar mereka yang punya bikrorasi menikmati tunjangan elit anggaran jalan sulit..lama2sembelit..!. celoteh pemilik akun wawan_bgs.
Ada pula sindiran dari pemilik akun susilowah_yu yang menulis “semua akan sat set pada waktunya, contone nek ameh pemilu”. ***