KABAR SLEMAN - Kabupaten Bantul, Yogyakarta bakal menjadi tuan rumah gelaran ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise 2023 (ARDEX-23) padal pada 31 Juli hingga 3 Agustus 2023 mendatang. Setidaknya setiap negara ASEAN akan mengirimkan 5-10 perwakilannya dalam kegiatan tersebut.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X berpesan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai pelaksana kegiatan agar event ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana. Sebab, sumber daya manusia (SDM) jadi kunci keberhasilan penanganan bencana.
"Saya harap kegiatan BNPB yang berskala internasional ini dapat memberikan dampak lokal dan melibatkan atau mengikutsertakan perwakilan dari setiap kabupaten/kota se-DIY," ujarnya saat menerima audiensi dari Sekretaris Utama (Sestama) BNPB, Lilik Kurniawan beserta rombongan di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (8/3/2023).
Baca Juga: Cek Event Menarik di Jogja Akhir Pekan ini, Nomor Dua Curi Perhatian
Sri Paduka menyebutkan, kesadaran masyarakat terhadap bencana yang harus ditingkatkan ialah tanggap dan waspada. Ia meminta kalau kegiatan di Bantul itu nanti dilaksanakan, ada beberapa komponen-komponen keluarga yang bisa dilibatkan.
"Jadi ada perwakilan. Mungkin tidak usah banyak-banyak, 3 saja. Nanti 3 yang boleh masuk atau satu yang boleh masuk ke ruangan dari tiap kabupaten/kota. Yang di luar bisa melihat sebagai observer. Paling tidak mereka bisa paham dengan melihat operating prosedur tingkatan ASEAN seperti bagaimana mengangkat korban, memindahkan korban, kemudian juga mengevakuasi,” katanya.
Dia menjelaskan, DIY senantiasa melibatkan peran masyarakat sebagai subjek dalam penanganan bencana. Berdasarkan pengalaman-pengalaman penanganan bencana di DIY sebelumnya, peran dari masyarakat terdampak bencana terbukti mampu mempercepat pemulihan bencana di DIY.
Sementara itu, Sestama BNPB Lilik Kurniawan mengutarakan,, dipilihnya Bantul sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan ARDEX-23 berkaitan dengan tema kegiatan tersebut, yakni mengenai gempa bumi.
“17 tahun yang lalu di Jogja dan Jawa Tengah terdampak oleh gempa bumi. Kita ingin belajar dari situ kemudian mengajak negara-negara yang lain untuk sama-sama belajar,” ucapnya.
Dia mengaku, selain akan diikuti negara-negara ASEAN, kegiatan ini juga akan diikuti perwakilan dari daerah-daerah lain untuk melihat dan belajar dari kegiatan ARDEX-23 ini. Pasalnya, nanti yang dilakukan adalah sebenarnya menguji rencana kontinjensi yang dibuat oleh Kabupaten Bantul maupun oleh provinsi DIY, apakah rencana itu kemudian bisa dilakukan.
"Ini menjadi bagian penting,” ungkapnya.***