Ketum PP Muhammadiyah Angkat Bicara Soal Perbedaan Idul Fitri Jamaah Aolia Gunungkidul

- 8 April 2024, 06:50 WIB
Jamaah masjid Aolia Gunung Kidul hendak melaksanakan Sholat Id.
Jamaah masjid Aolia Gunung Kidul hendak melaksanakan Sholat Id. /Antara/

KABAR SLEMAN - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haidar Nashir angkat bicara terkait penentuan Idul Fitri jamaah masjid Aolia pimpinan Raden Ibnu Hajar Pranolo alias Mbah Benu di Kabupaten Gunungkidul.

Haedar Nashir mengajak seluruh masyarakat untuk menghargai perbedaan dan memiliki toleransi.

Sebelumnya, jamaah masjid Aolia di Kelurahan Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul itu sudah terlebih dahulu berlebaran pada hari Jumat, 5 April 2024 lalu.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 2024 Kapan? Simak Jadwal versi Pemerintah dan Muhammadiyah di Sini

Haidar Nashir meminta seluruh umat untuk menghargai perbedaan termasuk sesama umat muslim, Ia mengatakan bahwa umat Islam hendaknya mengedepankan semangat toleransi dalam menyikapi perbedaan.

Pihaknya juga mendorong organisasi kemasyarakatan atau keagamaan bisa melakukan introspeksi dan mengambil peran dalam membangun masyarakat.

"Sekarang kami berharap bahwa ormas-ormas keagamaan dan kemasyarakatan mari kita berinteraksi diri jangan sampai kita terserabut dari akar keluarga, akar masyarakat, akar umat. Boleh ada perhatian pada politik tetapi tugas utama kita sebenarnya membangun masyarakat," ujarnya saat dimintai pendapat sejumlah awak media.

Baca Juga: Kapan Awal Puasa Ramadhan 2024 Menurut Muhammadiyah, NU Dan Pemerintah?

Sebelumnya polemik jamaah masjid Aolia di Kabupaten Gunungkidul yang merayakan Idul Fitri lebih awal dari umat Islam lainnya yakni pada Jumat 5 April 2024 sempat viral di media sosial.

Sementara Muhammadiyah sendiri telah menetapkan Idul Fitri 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Penetapan Muhammadiyah ini dimungkinkan akan sama atau berbarengan dengan ketetapan pemerintah.***

Editor: Boim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x