Ruang Ekspansi Lapang, LPS Ingatkan Peran Perbankan Mendorong Sektor Riil

- 18 Februari 2023, 23:26 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /LPS

KABAR SLEMAN--Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengingatkan pentingnya peran perbankan dalam mendorong Psektor riil untuk tumbuh lebih cepat. Menurut Purbaya, dana perbankan perlu benar-benar dimanfaatkan untuk mendorong perekonomian nasional.

Liquidity creation perlu didorong lebih kencang, sehingga mampu menjadi katalis terhadap pertumbuhan ekonomi. Kami di KSSK juga senantiasa bersinergi melalui tugas dan tanggung jawab masing-masing, supaya ekonomi kita mampu terus tumbuh dengan baik dan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga,” ujar Purbaya, di Jakarta, Sabtu (18/2/2023).

Purbaya mengungkapkan, fungsi intermediasi perbankan terus membaik seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut ditunjukkan oleh penyaluran kredit tumbuh sebesar 11,35% Year on Year (YoY) pada bulan Desember 2022. Sementara DPK tumbuh sekitar 9,01% (YoY).

“Hal ini menunjukkan bahwa dana yang ada di sistem perbankan secara gradual tersalurkan ke sektor riil,” ujarnya.

Berdasarkan data tersebut, pada tahun 2023, pihaknya memperkirakan kredit dapat tumbuh dalam kisaran 10% sampai dengan 12%. Sementara DPK dapat tumbuh pada kisaran 7,5% hingga 9,5%.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja di PT Lion Air Group, Lulusan SMA-SMK Silakan Mendaftar

Lebih jauh, Purbaya juga menjelaskan mengenai industri perbankan nasional yang masih dalam kondisi stabil. Level permodalan bank secara nasional sangat tebal dan berada di angka 25,68% per Desember 2022.

Kondisi likuiditas perbankan saat ini pun dalam keadaan yang sangat ample. Alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) dan per Desember 2022 masing-masing sebesar 137,67% dan 31,20%.

“Situasi ini membuat perbankan kita masih dalam kondisi yang sangat memadai untuk melakukan ekspansi kredit, sembari menjaga permodalan dari ketidakpastian global,” jelasnya.

Januari Melambat

Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2023 mencapai 10,53 persen (year on year/yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2022 yang sebesar 11,35 persen.

“Perlambatan ini seiring dengan pola musiman di awal tahun,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (16/2/2023).

Baca Juga: Menerima Mandat UU PPSK, LPS Ngebut Siapkan Aturan Turunan Demi Perbaikan Imej Asuransi

Ia menjelaskan, pada perbankan syariah, pembiayaan tumbuh lebih tinggi mencapai 20,9 persen di Januari 2023. Pada segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang tumbuh 29,66 persen di sepanjang 2022.

Menurut Perry, pertumbuhan kredit atau pembiayaan didorong sisi penawaran karena likuiditas yang memadai, dan standar penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan yang tetap longgar.

Sedangkan dari sisi permintaan, kenaikan kredit atau pembiayaan ditopang oleh permintaan korporasi, termasuk UMKM dan konsumsi rumah tangga yang terus membaik.

“Bank Indonesia akan terus mendorong perbankan untuk meningkatkan intermediasi guna mendukung pemulihan ekonomi,” kata dia. ***

Editor: Diasta Rama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x