Network
KABAR SLEMAN - KAI Daop 6 Yogyakarta menyarankan bagi masyarakat yang ingin bertemu dengan keluarga yang ada di perantauan untuk memanfaatkan transportasi kereta api. Karena tidak menutup kemungkinan, ada saja warga di perantauan yang pada musim mudik Lebaran 2024 ini tidak bisa pulang ke kampung halaman karena berbagai hal.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan, beberapa kereta dari Solo atau Yogyakarta ke arah Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, dan Semarang saat ini masih cukup tersedia.
Per tanggal 8 April 2024 pukul 12.00 WIB, Daop 6 merekap untuk keberangkatan tanggal 9, 10, dan 11 ada lebih dari 20 ribu tiket masih tersedia untuk tujuan Jakarta. Kemudian untuk tujuan Bandung masih tersedia lebih dari 5 ribuan tiket. Sedangkan untuk tujuan Semarang, Daop 6 Yogyakarta mencatat masih tersedia lebih dari 3 ribuan tiket.
Baca Juga: KAI Daop 6 Yogyakarta Siagakan 695 Pasukan Kamtib Selama Masa Angkutan Lebaran 2024
"Untuk tujuan Surabaya masih tersedia lebih dari 12 ribuan tiket, dan untuk tujuan Malang masih tersedia seribuan tiket," kata Krisbiyantoro dalam keterangannya, Senin, 8 April 2024.
Adapun kereta api yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan di atas di antaranya seperti KA Gajayana, Taksaka, Manahan, Taksaka, KA Tambahan YK-GMR, Bogowonto, Progo, Gajahwong, Fajar Utama Yk, Mataram, Senja Utama Yk, Lodaya, Turangga, Argo Wilis, Pasundan, Gaya Baru Malam Selatan, Malabar, Gajayana, Banyubiru, dan lain-lain.
"Bagi masyarakat yang mungkin sedang mengalami hal serupa, tidak perlu bersedih karena kita masih bisa bertemu dengan sanak keluarga di perantauan. Untuk membeli tiketnya pun cukup mudah dan bisa dari mana saja cukup menggunakan aplikasi Access," kata dia.
Selain pemesanan tiket yang mudah, transportasi kereta api juga bebas dari macet, waktunya jelas, dan tentunya anti capek, sehingga pertemuan dengan keluarga menjadi lebih bermakna di bulan yang penuh berkah ini.
Dari sisi keselamatan dan pelayanan, menurut Krisbiyantoro, Daop 6 juga telah berupaya secara optimal dengan pelaksanaan Posko, penambahan petugas ekstra, penjagaan di daerah pantauan khusus, dan lainnya.
