Baca Juga: Grebeg Suro dan Bhakti Alam Gunung Tidar Magelang 2023: Nyawiji Memetri Lestarining Budaya Nusantara
Sekolah Kebhinekaan ini diharapkan dapat membantu, mendorong anak-anak muda, agar mampu menjaga sikap menjalin persaudaraan dan toleransi di masyarakat.
“Semoga Sekolah Kebhinekaan ini bisa menggugah generasi muda untuk menciptakan hubungan persaudaraan yang indah antar pemeluk agama dan kepercayaan, dan tetap Bersatu menciptakan kerukunan menjelang Pemilu 2024 mendatang,” ujar Sofia Nur.
Sekretaris Dewan Musyawarah Daerah Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa-Indonesia (DMD MLKI) Kabupaten Magelang, Agung Nugroho, mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu ini.
Pria yang akrab dipanggil dengan nama Agung Begawan Prabu ini mengatakan, Sekolah Kebhinekaan yang diadakan oleh Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu ini adalah kegiatan positif yang patut didukung semua pihak.
“Tantangan utama generasi muda sekarang dalam menjaga kebhinekaan di pesatnya perkembangan dunia digital adalah untuk tidak hanyut dan menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi. Banyak sekali konten-konten yang memecah belah persatuan berseliweran di sosial media, apalagi di tahun-tahun politik seperti sekarang ini," ujar Prabu.
"Masalah pluralitas, perbedaan identitas, termasuk perbedaan keyakinan, kerap digoreng sebagai isu panas yang sangat laku di masyarakat dan akhirnya berpotensi memecah belah kerukunan masyarakat menjelang pemilu,” imbuhnya. (Prabu) ***