KABAR SLEMAN - Masa kanak-kanak adalah masa eksplorasi, di mana biasanya mereka senang sekali melakukan hal-hal baru. Namun terkadang keingintahuan mereka dianggap “mengganggu” oleh orang dewasa, sehingga tidak jarang ketika anak melakukan kesalahan, membuat orang tua emosi dan akhirnya memarahi si anak.
Padahal ternyata ada dampak psikologis pada anak yang sering dimarahi dapat sangat signifikan. Berikut ini beberapa dampak yang mungkin terjadi pada anak:
1. Rasa Rendah Diri
Ketika anak sering dimarahi, mereka akan merasakan rasa rendah diri yang kuat. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak berharga, tidak pantas mendapatkan kasih sayang, atau merasa mereka selalu salah.
Baca Juga: Kenali 5 Faktor Penyebab Obesitas, Harus Diwaspadai
Hal ini dapat mempengaruhi persepsi diri mereka dan mengganggu perkembangan kepercayaan diri yang dimiliki.
2. Kecemasan Dan Ketakutan
Kondisi ini dapat mengganggu perkembangan sosial dan emosional mereka, serta mempengaruhi kemampuan mereka untuk menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.
Baca Juga: 10 Tips Menghadapi Stress bagi Mahasiswa
3. Penurunan Prestasi Akademik
Selanjutnya, dampak psikologis pada anak yang sering dimarahi adalah mengganggu konsentrasi belajar. Lingkungan yang penuh dengan kemarahan dan kritik dapat mengganggu konsentrasi anak dalam belajar.
Anak-anak yang sering dimarahi mungkin mengalami kesulitan dalam fokus terhadap pelajaran dan mengelola stres, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kinerja akademik mereka.