Erupsi Merapi Terkini, BPPTKG : Kubah Lava di Barat Daya Miring, Apa artinya?

- 15 Maret 2023, 07:40 WIB
pantauan kondisi Gunung Merapi Rabu (15/3/2023) pukul 05.43 WIB
pantauan kondisi Gunung Merapi Rabu (15/3/2023) pukul 05.43 WIB /BPPTKG Yogyakarta

KABAR SLEMAN—BPPTKG melaporkan, Rabu (15/3/2023) Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran. Awan panas meluncur ke arah barat daya sejauh 1000 meter (1 kilometer).

Luncuran awan panas terjadi pukul 05.42 WIB. Amplitudo 63 mm, durasi 120 detik. Luncuran awan panas guguran ini, menyusul peristiwa serupa Selasa (14/3/2023), pukul 20.16 WIB.

Aktivitas luncuran awan panas dari Gunung  Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY ini, juga mengarah ke barat daya, dengan jarak luncur 1.500 meter dan durasi 141 detik dan amplitudo 55 mm.

Baca Juga: Berpacu Dengan Penurunan Angka Kemiskinan, Ini Langkah Pemkab Sleman

Apabila melihat data sejak awal erupsi Merapi, luncuran awan panas guguran lebih banyak atau sering mengarah ke barat daya. Lalu apa yang menjadi penyebabnya?.

Memberikan penjelasan terkait hal ini, Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengatakan, erupsi Gunung Merapi saat ini berupa longsoran kubah lava. Kubah lava yang longsor ini, kemudian menimbulkan luncuran awan panas guguran.

Kubah lava, kata Agus, terus mengalami pertumbuhan di area puncak Merapi. Ada dua kubah lava yang sama-sama tumbuh, yakni di tengah kawah dan area barat daya. Volume kubah lava sekitar 3 juta meter kubik di tengah kawah, dan sekitar 1,7 juta meter kubik di kubah barat daya.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi, Kondisi Terkini dan Rekomendasinya

Saat ini, kubah lava di area barat daya dalam posisi miring. Agus mengatakan, kondisi ini menyebabkan kubah lava tersebut dalam posisi rawan longsor dan sering terjadi runtuhan.

“Barat daya ini menempati tempat yang miring, sehingga ini benar-benar tidak stabil. Jadi mendapat pengaruh dari dalam atau pun tidak, ini bisa runtuh secara tiba-tiba. Tapi aktivitas internal menunjukkan ada tekanan,” kata Agus.

Halaman:

Editor: Diasta Rama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x