Yuk Intip Proses Pembuatan Mie Lethek, Warisan Budaya Tak Benda dari Bantul yang Dijuluki Mie Paling Jelek

- 12 Juni 2024, 11:00 WIB
Yuk Intip Proses Pembuatan Mie Lethek, Warisan Budaya Tak Benda dari Bantul yang Dijuluki Mie Paling Jelek Di Dunia
Yuk Intip Proses Pembuatan Mie Lethek, Warisan Budaya Tak Benda dari Bantul yang Dijuluki Mie Paling Jelek Di Dunia /Jholy Lamandaw/Google Maps

KABAR SLEMAN - Daerah Istimewa Yogyakarta memang memiliki berbagai kuliner khas yang menggugah selera, salah satunya adalah Mie Lethek. Mie Lethek merupakan mie khas Kabupaten Bantul yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kemendikbud Ristek di tahun 2016.

Mie ini juga dijuluki dengan mie paling jelek di dunia. Pada umumnya, mie memiliki warna yang cerah dan tampilannya bagus, namun lain halnya dengan Mie Lethek. Mie Lethek memiliki warna abu-abu gelap dan saat dimasak pun warnanya tetap sama tidak berubah.

Dilihat dari segi pembuatannya, proses pembuatan Mie Lethek begitu unik karena rata-rata masih menggunakan tenaga tradisional. Bahkan untuk mengaduk adonan, proses pembuatan ini melibatkan tenaga hewan yaitu sapi. Untuk melihat lebih lengkap tentang proses pembuatan Mie Lethek, yuk simak bareng-bareng!

Baca Juga: Bungung Seharian di Bantul Mau ke Mana Saja? Yuk Berkunjung ke Desa Wisata Kaki Langit!

Proses Pembuatan Mie Lethek

Bahan adonan untuk membuat Mie Lethek yaitu campuran antara tepung gaplek dan tepung tapioka dengan perbandingan 1:2. Adonan akan dicampur dalam sebuah tempat lalu digiling menggunakan benda yang akan digerakkan oleh sapi. Sapi akan bergerak seperti pola lingkaran untuk mengkaliskan adonan. Terdapat juga tenaga manusia untuk mencampur adonan tersebut,

Selanjutnya setelah kalis, adonan akan dipadatkan di sebuah tempat dengan cara ditekan menggunakan tenaga manusia. Setelah padat, adonan siap untuk di kukus. Setelah dikukus, adonan akan digiling kembali dan ditambahkan 1-2 karung tepung tapioka. Penambahan tepung tapioka ini bertujuan agar mie tidak mudah putus.

Setelah adonan diaduk, kini tibalah saatnya untuk proses pencetakan. Proses pencetakan menggunakan mesin pres akan membuat adonan berbentuk seperti mie pada umumnya.

Baca Juga: Bukit Lintang Sewu Bantul, Destinasi Wisata Jogja yang Tawarkan Aktivitas Camping hingga Glamping

Mie yang sudah dicetak akan kembali masuk dalam pengukusan. Tujuan dari pengukusan berulang ini adalah agar mienya matang terasa kenyal dan mudah untuk dibuat berbagai olahan. Setelah matang, mie harus didiamkan selama semalaman.

Mie yang sudah didiamkan akan di rendam dalam air selama 5 menit. Perendaman ini dilakukan agar mie mudah untuk diurai sebelum dijemur. Setelah melalui rangkaian proses yang panjang, kini mie sudah bisa untuk dijemur. Penjemuran akan memakan waktu 2 hingga 3 hari.

Halaman:

Editor: Afani Sastro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah